Rabu, 10 Februari 2010

daily update

kali ini saya mau share something tentang perasaan saya.

Lagi-lagi saya salah. Saya sadari itu sekarang. Tapi jujur, dari awal saya cuma ingin semuanya jelas dan baik-baik saja. Walaupun cara saya salah. Maaf...

1st
Ini berawal dari rasa penasaran saya. Saya membuka bagian terahasia dari dia tanpa sepengetahuannya. Saya tahu, ini salah dan sangat melanggar privasi orang. Maaf.
Setelah saya buka, saya mendapatkan hal yang benar-benar membuat saya kaget. Saya marah pada awalnya. Saya benar-benar marah. Tapi kemudian saya berpikir, saya harus marah pada siapa? Dan jawabannya sudah jelas. Diri saya sendiri. Jadi saya berusaha untuk terlihat biasa saja didepannya. Dari bahasa dan gesture saya. Toh itu sudah lama sekali. Dan sekarang saya tahu apa yang sebenarnya ada dihatinya. Saya tak mau lagi peduli tentang masa lalunya itu. Dan jelas, ini bukan salahnya.

2nd
Kemudian, saya lagi-lagi berbuat kesalahan itu. Mungkin saya yang bodoh, sangat bodoh malah, karena saya bisa-bisanya mengulangi kesalahan saya lagi. Tapi kali ini, jujur, berbeda dengan kemarin. Kali ini bukan lagi karena saya penasaran dengan hal berbau masa lalunya. Tapi lebih ke arah ingin tahu apa yang sedang dikerjakannya, karena saya tidak bisa terus menghubungi dia dan mengganggu aktivitasnya.
Kemudian, saya dapatkan hal yang membuat saya tidak enak. Kali ini sudah sampai di puncaknya emosi saya. Tapi saya belum marah. Saya harus tahu kebenarannya. Saya berusaha menjadi lebih dewasa. Dan menurut saya, ada baiknya saya bertanya langsung padanya mengenai hal ini. Saya hanya berharap saya bisa tahu yang sebenarnya.
Tapi kemudian, saya membaca sesuatu yang benar-benar menyadarkan saya akan kebodohan saya. Ya Tuhan.. Sebenarnya apa yang terjadi?! Ternyata hati saya masih belum bisa meyakini apa yang saya percaya. Padahal saya sudah berusaha keras. Dan saya sangat salah.

3rd
Hari ini saya membeberkan semuanya. Saya memberitahukan semuanya padanya. Tentang apa yang saya ketahui dan saya ingin ketahui. Saat ini, saya sudah tidak lagi membutuhkan jawaban sebenarnya, karena saya sudah bisa meyakini apa yang saya percaya.
Tapi kemudian, saya berharap saya tidak pernah melakukannya. Sama seperti setiap orang, pasti dia akan merasa sangat terganggu. Tentu saja, saya secara diam-diam membuka bagian privasinya. Saya yakin dia marah.
Dan dia mempertanyakan kepercayaan saya padanya. Bagi saya, sudah sewajarnya dia menanyakan hal itu pada saya. Karena memang saya terkesan sangat tidak percaya terhadap apa yang dia katakan. Maaf...

Kali ini saya katakan bahwa saya PERCAYA. Bahkan melebihi saya percaya dengan apa yang saya lihat dan dengar.
Lalu, jika kau ingin bertanya "mengapa aku berbuat seperti itu?" jawabannya karena saya belum bisa menemukan sebuah jawaban dari pertanyaan "kenapa kamu berbuat seperti itu?"
Dan saya tahu, saya seharusnya tidak mencari jawaban itu, karena jawabannya sama dengan alasan saya mencintai dia. Tidak ada. Rasa itu adalah manifestasi dari kejujuran hati saya yang mengatakan bahwa saya merasakan getaran itu dan mendambakan kehadirannya.

4th
Saya yakin, kali ini dia benar-benar marah pada saya. Saya sangat menerima kemarahanmu. Karena ini adalah kesalahan saya. Saya pun siap menghadapi caci maki darinya. Tapi yang saya tidak siap adalah yang seperti ini. Dia memendam sendiri amarahnya. Walau dia tidak mengatakan sepatah kata pun dari bibirnya yang mengatakan dia marah, saya bisa merasakannya.
Saya sangat sedih kali ini. Saya melakukan lagi hal yang paling saya benci. Saya mengecewakan lagi orang yang saya sayang.
Maaf.. Saya tidak mendapat kata lain dari hati saya selain kata maaf untuknya.

Setelah saya melewati 4 tahap ini, saya sadari. Seharusnya saya yakin dengan apa yang ada di hati saya. Saya harus mendengarkan hati saya yang berkata bahwa dia berkata yang sebenarnya dan dia jujur pada saya. Seharusnya saya mengurangi menggunakan analisa otak saya yang berlebihan hingga kepercayaan dari hati saya kalah.

AKU PERCAYA KAMU. AKU YAKIN, APA YANG KAMU KATAKAN ADALAH KEJUJURAN.
dan walaupun pada akhirnya ada sedikit hal yang kau ubah atau kau tutupi, aku yakin itu demi kebaikan kita. Aku akan menghilangkan rasa takutku kehilanganmu. Karena aku tahu sekarang kau tak akan pergi dari sisiku.

dan JANGAN PERNAH PERGI.